Cultural Studies Teori Dan Praktek Chris Barker Pdf
Contoh yang masih hangat dibicarakan adalah tentang isu pemekaran wilayah administratif daerah. Di berbagai media sekarang ini hampir saban hari kita menyaksikan adegan sikut-sikutan, gontok-gontokan, bahkan adegan kekarasan yang mencabut seseorang dari kehidupannya (baca: kasus meninggalnya Ketua DPRD Sumatera Utara, 03 Februari 2009). Semua ini, penulis menengarai, memiliki kaitan erat dengan persoalan konstruksi identitas oleh negara. Pertama, dengan hegemoni, Gramsci menyatakan bahwa hegemoni adalah kekuasaan yang dicapai melalui suatu kombinasi paksaan dengan kerelaan. Mendasarkan pada sugesti Machiavellian bahwa kekuasaan bisa dicapai melalui paksaan dan tipuan, Gramsci menyatakan bahwa kelas-kelas telah berkuasa memperoleh dominasi bukan dengan kekuatan dan paksaan saja, tetapi juga dengan menciptakan subjek-subjek yang “sukarela” bersedia untuk dikuasai. Lewat hegemoni inilah negara meletakkan dasar-dasar identitas suatu individu atau kelompok. Dengan menggunakan model hegemoni dan kontrahegemoni Gramsci cultural studies berupaya menelisik kekuatan-kekuatan sosial dan kultural yang “hegemonik”, atau yang berkuasa ( ruling).
Buku Jurnal Cek Teori Dan Praktek
Cultural Studies Teori Dan Praktek Chris Barker Pdf
Cracks and serials. Selain itu, Inggris pun tengah diserbu oleh budaya pop Amerika yang membentuk kesadaran masyarakat dan menyoroti peng-kelas-an yang merupakan karakter kehidupan budaya Inggris. Teks-teks karya pendiri CCCS, Richard Hoggart, Raymond Williams, dan Stuart Hall, menegaskan wilayah kajian ini. Mereka memiliki perhatian pada bagaimana kebudayaan dipraktikkan dan dibentuk, atau bagaimana praktek-praktek kebudayaan mengarahkan masyarakat dari kelompok dan kelas yang berbeda berjuang karena dominasi kultural. Hoggart dan Williams, intelektual dengan latar belakang kelas pekerja Inggris yang mengajar pada institusi pendidikan tinggi, merayakan keotentikan budaya pop yang muncul dari kelas pekerja baru industri sebagai dampak industrialisasi dan urbanisasi rentetan dari Revolusi Industri di Inggris. Perkembangan Cultural Studies di Inggris sangat dipengaruhi oleh gerakan dan pemikiran New Left (Kiri Baru) yang muncul sebagai respon terhadap invasi Rusia pada Hungaria tahun1956. Pada masa ini, terbit jurnal New Left Review yang dipimpin oleh Stuart Hall yang banyak memuat artikel mengenai budaya populer, industri komunikasi modern, dan membahas kajian-kajian Neo-Marxis dari tokoh-tokoh seperti Louis Althusser, Georg Lukacs, Antonio Gramsci, dan sebagainya. Mereka melihat bahwa hampir mustahil bagi para intelektual non-Inggris mendobrak kemapanan Kiri Inggris.